Assalamu'alaikum wr.wb. selamat pagi dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia...
mari simak informasi terbaru berikut ini tentang HAM dan dalam kaitanya tentang perlindungan anak yang dianggap berlebihan penerapanya sehingga membatasi hak guru dalam mendidik....
Pendidikan hari ini tentu saja berbeda dengan pendidikan di masa lalu. Perbedaan cara mendidik, cara berpikir, dan bahkan mata pelajarannya pun banyak berbeda.
Meski pengkolonian sistem pendidikan kolonial begitu terasa, tetapi di masa lalu lembaga pendidikan berhasil mencetak karakter siswa dengan begitu kuatnya.
Keterbatasan fasilitas dan masih berkobarnya semangat juang, memberi motifasi moril kepada peserta didik.
Lain hal kita dewasa ini, momok HAM di lembaga pendidikan jelas membawa banyak dampak negatif. Kekuatan HAM yang tidak mengisi pada kekosongan pendidikan menyebabkan kebebasan lumer dan membanjiri isi kepala. Akibatnya, lembaga pendidikan serupa penampungan. Siswa ditampung, dibesarkan, kemudian dilepas begitu saja.
"Hari ini diberitakan seorang guru, karena mencubit masuklah dia kepenjara. Hari ini diberitakan seorang guru, karena kesal tidak punya
etika, Guru sentil si murid, masuklah guru ke penjara. Dulu kita dicaci maki guru, disentil, dipukul. Pulang kerumah Ibu bertanya mengapa, kenapa, dan bagaimana? Dan diselesaikan masalah dengan dewasa. Tidak seperti sekarang!" Ungkap Eri Fakhrudin (36), seorang Guru bahasa Inggris SMA Rangkasbitung kepada merahputih.com. Selasa, (31/5).
Lembaga pendidikan tidak lagi menciptakan kenyamanan bagi peserta didik ataupun para pendidik. Lembaga pendidikan terkesan hasil keterpaksaan yang dibedakan menurut angka dan warna.
"Jelas saja ini mempengaruhi, indeks kualitas ditakar menurut angka. Alhasil pendidikanpun mencetak siswa yang matrealistis dan serba perhitungan," tambahnya.
Peran serta lembaga pendidikan perlu adanya mendapat pandangan dari segala pihak, karena lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak manusia yang berkualitas dan berbudi luhur untuk membangun bangsa ini.
Jangan salahkan guru wahai para orang tua
Jangan salahkan guru wahai menteri pendidikan
Jangan salahkan guru wahai pejabat HAM
Jangan salahkan guru wahai pak presiden
Jika anak-anak kalian,menjadi anak-anak bajing*n..
Jika anak-anak bangsa,menjadi anak-anak berandalan..
Jika anak-anak generasi muda,menjadi anak-anak tak beraturan..
Karena kami mendidik mereka sambil ditodong hukum pidana :
Karena tdk semua anak2 itu dididik dg lemah lembut,krn prilaku anak juga tergantung prilaku orang tua,Klo orang tuanya tidak benar,udh pasti prilakunya anaknya jdi tidak benar”Buah jatuh tdk akan jauh dari pohonnya.
Kami tau mendidik pun pnya tahapan
1.Tindak dg lemah lembut 1-3X
2.Tegur dg rada keras
3.Tegur dg keras
4.Tindak dg fisik tdk dg keras
5.Tindak dg fisik yg lebih keras dg tnpa melukai
6.Panggil orang tuanya.
Mengapa cuma sekedar cukur rambut dan cubit yg sekedarnya guru masuk penjara,Tunggulah wahai orang tua kalian akan mendapat karma,anak-anak kalian akan menjadi orang yang tidak berguna di masa depan krn tlh bertindak amoral pada guru
Sekian !
APAKAH INI YANG KITA INGINKAN UNTUK PARA PENERUS MASA DEPAN KITA (HAM) YANG BERARTI KEBEBASAN , BUKAN BERARTI SISWA SISWI KAMI BEBAS MELAKUKAN APA SAJA DAN KAMI GURU HANYA BISA DIAM SAJA , TOLONG BAGIKAN AGAR PEMERINTAH BISA MENGEVALUASI
Sekian informasi yang dapat kami bagikan pada rekan-rekan sekalian. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://www.infokemendikbud.com/
0 Response to "WAJIB BACA !! JANGAN BATASI HAK GURU DALAM MENDIDIK SISWA DENGAN HAM, MAKA BEGINI AKIBATNYA !"
Post a Comment